News Update :
Home » » pergaulan bebas, salah remaja

pergaulan bebas, salah remaja

Penulis : modis on Senin, 21 Januari 2013 | 01.58

Sumber:http://sinubie.blogspot.com
Sumber:http://sinubie.blogspot.com
Pergaulan remaja, dewasa ini sepertinya semakin liar saja. Pergaulan remaja memang cukup luas cakupannya, oelh karenanya pada bahsan kali ini saya menyempitkannya menjadi sex bebas. Hal ini patut mendapatkan perhatian lebih karena sex bebas dapat menimbulkan berbagai dampak negatif seperti penyakit kelamin, studi yang berantakan, aborsi, dll.
Berdasarkan artikel di http://jurnal-singkat.blogspot.com/2012/02/56-remaja-melakukan-hubungan-sex-di.html , disebutkan bahwa di Kota Bandung, sekitar 56% remaja rentang usia 15 hingga 24 tahun pernah melakukan hubungan sex pra-nikah, berdasarkan data tersebut berarti kurang dari setengah remaja yang ada yang belum pernah melakukan hubungan sex. Bila kita hendak mencari pasangan disana, kemungkinan untuk mendapatkan pasangan yang masih “polos” hanya sekitar 44% saja, bermain keberuntungan bukan?
Sebenarnya, bukan hanya remaja saja yang ikut andil dalam pergaulan bebas yang menyimpang ini. Orang tua dan lingkungan memiliki andil besar di dalamnya. Betapa tidak, sering kali ketika saya berjalan-jalan di kota ini, banyak remaja yang pakaiannya cukup minim, bahkan beberapa waktu yang lalu saya mendapati remaja berjalan dengan seseorang yang lebih tua (kemungkinan besar ibunya) dengan mengunakan celana mini. Menggoda mata bukan? Tidak hanya sampai disitu, di kalangan dewasapun (baca: orang tua) ada juga yang berpenampilan tak kalah menggoda dari anak-anaknya. Bagaimana mungkin anaknya tak menggunakan pakaian yang menggoda bila orang yang menjadi panutannya saja melakukan hal demikian?
Lalu, apa peran lingkungan dalam membentuk situasi yang seperti ini? Tentu, lingkungan memiliki andil yang sangat besar. Sebagian besar waktu remaja pada rentang usia tersebut dihabiskan di luar rumah. Banyak pengaruh yang datang dari berbagai arah. Apa yang mereka lihat dan dengar secar tidak sadar akan terendap dalam benak mereka. Bila lingkungan mereka merupakan lingkungan yang pro terhadap pergaulan bebas, otomatis mereka akan menganggap pergaulan bebas merupakan hal yang wajar hingga akhirnya mereka ikut larut di dalamnya.
Saya memang berasal dari desa dan kini saya tinggal di kota besar ini. Awalnya saya kaget melihat gadis di kota ini. Anak SMP disini memiliki tatapan dan gaya berjalan yang menyerupai anak SMA, menurut saya. Saya berpikir bahwa mereka dewasa sebelum waktunya. Mereka menerima apa yang tidak seharusnya mereka terima. Bila hal ini terus berlanjut, entah berapa prosentase remaja di kota ini yang masih dapat mempertahankan status “virgin”nya. Oleh karenanya, perlu ada tindakan nyata baik dari remaja sendiri serta orang tua untuk menyikapi fenomena ini.
Sebagai remaja, hendaknya melakukan hal-hal berikut ini:
  1. Memperkuat iman dengan selalu belajar tentang agama. Dengan memperkuat iman, remaja akan tau mana yang benar dan mana yang salah. Hingga mereka akan mampu untuk membendung keingintahuan atau keinginan-keinginan yang belum saatnya mereka nikmati.

  2. Tidak melihat atau menonton gambar maupun video porno. Semakin sering seseorang menonton video porno maka semakin banyak memori-memori tentang hal-hal yang tiak layak tersebut yang tersimpan dalam otaknya. Ia juga akan merasa terbiasa dengan hal-hal tersebut hingga akhirnya merasa hal tersebut adalah hal yang wajar. Terlebih lagi bila ia menemukan suatu tempat dimana orang-orang sepertinya berkumpul, ia akan semakin merasa bahwa hal ini wajar dan banyak diluar sana yang sama seperti dirinya.

  3. Tidak mudah termakan bujuk rayu. Kata-kata yang dirangkai sedemikian rupa memang terkadang mampu untuk meluluhkan hati pendengarnya. Sebagai seorang remaja, janganlah cepat luluh dengan bujuk rayu yang belum tentu juga kebenarannya. Bila pacarmu berkata,”ayolah..katanya cinta sama aku”, sebenarnya dia tak cinta terhadapmu, lepaskan saja dia daripada kehilangan sesuatu yang hanya bisa diberikan sekali saja, keperawanan. Bila memang benar-beanr cinta, mengapa tak menunggu beberapa tahun lagi? tentu akan lebih nikmat bukan? seperti halnya orang yang kehausan setelah mengarungi gurun dan ia mendapatkan segelas air yang menyegarkan. Bukan malah seperti orang yang tak haus, tetapi ia dipaksa untuk minum.

  4. Berpikir sebelum bertindak. Berpikirlah dahulu tentang konsekuensi yang dapat ditimbulkan dari tindakanmu. Terkadang, remaja lebih sering berindak dahulu baru berpikir dimana berpikir ini merupakan sebuah perwujudand ari penyesalan dan rasa takut.

  5. Ingat orang tua. Ingatlah kedua orang tua yang susah payah membesarkan kita. Jangan sampai karena perbuatan yang belum waktunya itu, kebahagiaan mereka hancur lebur. Jangan sampai karena kenikmatan yang tak lama itu, senyum bahagia dari wajah mereka terhapuskan.

  6. Dll
Sebagai orang tua, hendaknya:
  1. Meluangkan waktu untuk anaknya. Walaupun sedikit, luangkanlah waktu bersama anak. Biarkan mereka nyaman dengan anda, biarkan mereka nyaman untuk bercerita kepada anda. Hingga akhirnya bila ada hal-hal yang mengganggu mereka, mereka tidak akan sungkan untuk meminta pendapat anda.

  2. Hindari gejala pergaulan bebas dari yang kecil. Jangan menunggu hingga anak anda memakai rok mini barulah anda mengingatkan mereka, Ingatkanlah mereka bila mereka hendak mengarah pada pergaulan yang menyimpang. Penyimpangan kecil yang terjadi akan menghasilkan penyimpangan yang lebih besar. Karena penyimpangan yang kecil inilah, seolah tidak ada perubahan yang terjadi. Sebagai contoh, pernahkah anda merasa kaki anda terasa amat berat dibandingkan ketika anda masih kecil? tentu tidak, karena perubahannya terjadi secara perlahan dan dalam waktu yang lama.

  3. Jadilah teladan yang baik. Orang tua merupakan panutan bagi anak-anaknya. berilah mereka contoh yang baik agar mereka tak terjerumus kepada hal yang tidak baik.

  4. Tanamkan agama sejak dini. Agama merupakan sesuatu yang sangat penting karena dengan agama, seseorang akan memiliki hidup yang terarah.
Share this article :

Posting Komentar

 
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Copyright © 2011. Gaya Remaja . All Rights Reserved.
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger